Orong Orong Gaang Pengganggu Tanaman

Halo sobat Ansell ! Apakah kalian pernah dengar istilah orong orong? Hama orong-orong merupakan momok menakutkan bagi para petani loh! Serangannya ini tidak hanya merusak tanaman, tapi juga mengancam hasil panen yang bisa merugikan petani. Apa saja sih bahaya yang mengintai dari hama ini? Yuk, mari kita simak!

Apa sih orong-orong itu?

Orong Orong Gaang Pengganggu Tanaman
Orong Orong Gaang Pengganggu Tanaman

Sebenarnya, orong-orong memiliki banyak panggilan yang dikenal oleh masyarakat. Pada umumnya, orang Jawa menyebutnya orong orong, di tanah Sunda dikenal dengan nama gaang, sementara dalam bahasa Toba disebut dengan singke.
Orong-orong atau anjing tanah merupakan serangga yang sering dianggap remeh oleh sebagian orang karena ukurannya yang kecil, tapi apa kalian tahu? ternyata dia menjadi ancaman serius bagi tanaman pertanian. Dengan kebiasaan menggali dan memakan akar, orong-orong dapat merusak tanaman hingga menyebabkan gagal panen.

Apa saja kerusakan yang ditimbulkan dari serangga ini?

Biasanya, orong-orong mengganggu pertumbuhan tanaman dengan cara merusak akar pada tanaman yang akhirnya menghambat penyerapan nutrisi dan menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan layu. Lalu, orong-orong bisa memicu penyakit bagi tanaman karena serangannya pada akar dapat mengakibatkan luka pada akar sehingga rentan terhadap infeksi jamur dan bakteri. Kemudian, orong-orong juga merusak struktur tanah karena kebiasaannya yang suka menggali, menyebabkan tanah menjadi berlubang-lubang dan pada akhirnya mengganggu drainase dan aerasi tanah.

Lalu, tanaman apa saja yang rentan diserang oleh si orong-orong ini?

Orong-orong seringkali ditemukan menjadi hama pada tanaman padi, jagung, tebu, dan berbagai sayuran yang merupakan sasaran empuk bagi orong-orong.

Bagaimana Cara Mengendalikan Hama Orong-orong

  • Pengolahan Tanah
    Mengolah tanah dengan cara membajak dan mencangkul tanah dapat merusak sarang dan telur orong-orong.
  • Pestisida Nabati
    Seperti bawang putih, cabai, atau tembakau dapat digunakan sebagai pestisida, pengusir hama yang alami.
  • Musuh Alami
    Hewan-hewan seperti burung, ayam, dan katak merupakan predator alami bagi orong-orong.

Para petani perlu waspada terhadap tanda-tanda serangan orong-orong ini seperti tanaman layu, lubang-lubang di sekitar tanaman, dan suara khas orong-orong di malam hari. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah kerugian besar.

Mengendalikan hama orong-orong memang bukan perkara yang mudah, namun bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Dengan memahami bahaya dan cara pengendaliannya, kita bisa melindungi tanaman dan hasil panen dari ancaman hama ini.

 

Sumber :

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Anjing_tanahAnjing tanah 

AnsellAgroOnline
AnsellAgroOnline

Would you like to share your thoughts?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *